Khamis yang lalu (11/04/2002) saya mendapat kehormatan untuk menjumpai seorang Mujahid yang baru saja kembali dari pegunungan bersalju di Gardez.

Medan di sepanjang pegunungan Gardez adalah tempat yang paling dahsyat sepanjang pertempuran antara Mujahidin dan pasukan salibis dalam waktu-waktu ini. Operasi dagelan Anaconda berakhir sudah. Setelah saya mendengar langsung dari Mujahid ini, saya benar-benar mengerti mengapa kemudian salibis USA menyatakan bahwa peperangan melawan Al-Qaeda dan Thaliban terlalu jauh untuk dikatakan 'selesai'. Mujahid ini memperkenalkan dirinya sebagai Abdullah, 20 tahun. Beliau sangat tawadhu' dan rendah hati.

Asalnya dari Uzbek,tapi dapat berbicaraa bahasa Urdu cukup lancar.Karenanya saya berbicara dengannya dengan bahasa Urdu dan bertanya tentang apa yang sebenarnya terjadi di Gardez. Abdullah memulai ceritanya dimana sayapun menyimak dengan cermat segala pengalaman dia yang bisa dibilang luar biasa.

" Amir kami di Gardez adalah komandan Saif-ur-Rahman Mansour. Beliaulah yang mengutus saya ke Pakistan untuk mencari dukungan personal Mujahidin maupun dana dari Ulama dan rakyat Pakistan.

Di Gardez kami menjebak pasukan salibis USA dengan membangun pos-pos bayangan untuk kemudian kami sendiri memasuki gua-uga yang tersedia. Bomber Amerika B-52 kerap menjatuhkan bom-bom mereka di pos-pos palsu tersebut, dan mereka menyangka telah menghancurkan total Mujahidin yang ada di daerah tersebut. Tetapi jebakan kami begitu sukses ketika Amerika mulai menerjunkan pasukan pecundang mereka yang terkenal dengan sebutan "Special Forces' dari helikopter mereka saat mereka memastikan dampak yang timbul dari pengeboman tersebut.

Kami telah mengenal sebelumnya daerah-daerah yang akan digarap oleh pasukan salibis. Kami mengenal daerah lebih luas dari daerah yang akan dijadikan oleh pasukan Salibis. Kami menenal ini karena kami selalu waspada dimana musuh biasanya akan mengelilingi daerah yang telah mereka bom secara massiv, sekalipun daerah tersebut berupa pos-pos bayangan.

Kami hajar prajurit salibis pecundang itu dengan Peluncur granat secara mendadak sontak. Amerika benar-benar banci dan pengecut. Mereka sama sekali tidak bisa berperang sekalipun mereka memiliki perlengkapan perang yang jauh terlalu canggih dibandingkan dengan senjata kami yang alakadarnya. Aliansi Utara yang bersama 'tuan' mereka itupun sama sekali tak berkutik apalagi melindungi sesama mereka.

Saya teringat dalam satu ketika kami berhasil menghajar 3 helikopter tempur dari satu pos. Saya juga sempat ikut mengubur jenazah syuhada. Alhamdulillah saya masih ingat benar wanginya syuhada yang memancar dari darah beberapa syuhada dan wajah mereka berubah lebih jernih memancar dan lebih tampan setelah syahid. Saya lihat dari wajah mereka layaknya orang yang nyenyak dalam tidur mereka.

Saya ikut menyertai penguburam 75 syuhada seluruhnya. Bohong besar kalau di Gardez sebanyak 800 Mujahidin tewas. Kenyataannya mereka hancur dan jumlah korban pada pihak mereka jauh lebih besar dari kami.

Setelah pasukan salibis ini menyadari bahwa Pasukan Khusus mereka terjebak dan menghadapi kehancuran di tangan Mujahidin, mereka segera mengebom kami kembali. Alhamdulillah dengan segera pertolongan Allah tiba dengan datangnya awan yang melindungi kami dari penglihatan musuh.

Dengan demikian pesawat tempur musuh menghentikan bombing mereka selama 2 hari. Jelas hal ini merupakan peluang bagi kami untuk pindah ke tempat baru yang lebih aman. Saya masih ingat betul saat kami bergerak dari tempat lama kami dimana waktu itu kami berada beberapa ratus meter dari pos kami, kami mendengar tembakan gencar non-stop yang datang dari pos kami.

Kami semua terkejut, siapakah gerangan yang berperang disana sedangkan kami telah meninggalkan tempat itu. Komandan kami tersenyum sembari berkata : "Kamu jangan sekali-kali berfikir bahwa hanya kamu yang memerangi kebatilan, jangan! Makluk-makhluk Allah yang lain seperti malaikat dan jin yang ta'at juga bergabung bersama kita untuk memerangi musuh. Persis seperti halnya setan yang membantu musuh dalam memerangi kita. Hal ini menjadikan iman kita kepada Allah lebih kuat.

Alhamdulillah, seusai saya sampaikan pesan saya akan kembali ke Afghanistan esok setelah Solat Subuh karena tugas dan waktu saya telah terpenuhi."

Setelah 20 menit pertemuan dengan akhi Abdullah saya mohon do'a kepadanya dan sampaikan salam saya kepada Mujahidin di Afghanistan. Saya berjanji kepadanya untuk membantu para pahlawan di jalan Allah itu dan menyampaikan pesan-pesan mereka kepada ummat Islam dengan harapan membangunkan mereka dari tidur yang begitu panjang. Dia tersenyum tulus dan memeluk saya. Saya tinggalkan ruang itu yang meninggalkan kenangan agung dan seorang hamba Allah yang mulia disisi saya.

Dari:*******

Lokasi : Karachi


Top            Home

Sumber :
Lajnah Penerangan dan Dakwah, DPP Kawasan Dungun, Terengganu
http://clik.to/tranung atau http://www.tranungkite.cjb.net
Email : tranung2000@yahoo.com